Temukan Pelestarian Tanaman Endemik Bali Barat di Hutan Belajar Yehembang 

Senin, 2 Desember 2024 07:14 WITA
Screenshot

Bali, BaliToday – Upaya konservasi dan edukasi di Hutan Bali Barat dilakukan dengan menanam tanaman endemik Bali Barat. Melalui program Hutan Belajar yang digagas Basebali bersama Yayasan IDEP Selaras Alam merupakan gerakan atas keprihatinan terhadap alih fungsi lahan yang mengancam ekosistem. 

Selama sembilan tahun, kedua organisasi lokal ini aktif dalam melestarikan hutan, dimulai dengan program Hutan Sekolah yang mendapat respons positif hingga berkembang menjadi Hutan Belajar. Hutan Belajar dirintis di wilayah hutan Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali. Program ini mendapat dukungan luas, termasuk dari Kelompok Desa Tangguh Bencana (Destana), Kelompok Tani Hutan, Mahasiswa Pecinta Alam Universitas hingga Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH) Bali Barat selaku pemangku pengelolaan hutan.

Putu Bawa, perwakilan dari Basebali, Senin (2/12/2024) mengatakan upaya penanaman pohon endemik di lahan sekitar 4 hektar yang dilakukan selama ini merupakan wujud penyelarasan antara Sekala (alam terlihat) dan Niskala (alam tidak terlihat). Selain tanaman endemik Jembrana, di hutan belajar juga didominasi tanaman untuk konservasi air. 

Bibit pohon endemik hutan Bali Barat seperti pohon kwanitan, bambu kuning, pala Bali, durian, akar wangi, intaran, ancak, kelapa daksina, bambu tali, pentung hitam, cempaka, dan majegau dapat ditemui di hutan belajar ini. Menurutnya, Hutan Belajar tidak hanya sebagai media pembelajaran bagi masyarakat lokal. Tetapi juga mencerminkan konsep yang selaras antara lingkungan, sosial, ekonomi, dan budaya. 

“Konservasi hutan yang sebenarnya sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, baik bagi lokal maupun global,” ujarnya. Putu Bawa juga berharap komitmen bersama pemerintah dan masyarakat menjaga hutan sangat diperlukan. Sehingga tercipta keseimbangan antara ekologi dan ekonomi melalui upaya konservasi yang diperjuangkan Hutan Belajar.

Hutan belajar menekankan reboisasi, pengembangbiakan dari tanaman endemik Jembrana. Sayu Komang dari Yayasan IDEP Selaras Alam mengatakan di hutan belajar tempat pembibitan tanaman yang dibuat juga dikhususkan untuk tanaman endemik.  “Keterikatan antar spesies endemik ini menunjukkan Hutan Belajar juga menjadi upaya menjaga kekayaan biodiversitas dari Hutan Bali Barat,” kata Sayu.  Menurutnya menjaga biodiversitas hutan penting untuk mencegah bencana ekologi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, hingga krisis iklim.  

Ke depan, hutan belajar akan ditata lebih baik untuk dapat dijadikan salah satu destinasi wisata, tanpa perlu menebang pohon. Hanya dengan menanam dapat bermanfaat bagi ekologi hutan, akses ekonomi dan juga berdampak sosial. (GR)

Bagikan:
Berita Terkait